Kamis, 23 Februari 2012

Banjir

Banjir terjadi dimana-mana. Terutama di Jakarta yang sudah setiap tahun mengalami banjir karena kurangnya lahan penyerapan air. Disana sini dibangun gedung bertingkat. Untuk itu pemerintah harus melakukan cara untuk mengantisipasi hal tersebut. Dimulai dari hal kecil saja seperti tidak membuang sampah ke sungai supaya pada saat hujan air tidak meluap. Banyak menanam pohon supaya alam kembali hijau dan mengurangi banjir karena pohon bisa menyerap air dengan baik. Saat terjadi banjir banyak warga yang kesusahan karena tidak dapat melakukan aktivitas seperti biasanya. Dan jika terjadi banjir juga penyakit gampang menyebar seperti gatal-gatal dan penyakit kulit lainnya. Anak sekolah juga tidak bisa bersekolah karena buku0buku mereka basah.

Komponen Ekosistem

Ekosistem dapat diartikan sebagai hubungan timbal balik atau interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungannya. Selain itu ekosistem merupakan tingkatan organisasi kehidupan yang mencakup organisme dan lingkungan tak hidup, dimana kedua komponen tersebut saling mempengaruhi dan berinteraksi.

Komponen penyusun ekosistem terdiri atas dua macam, yaitu komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah komponen yang terdiri atas makhluk hidup, sedangkan komponen abiotik adalah komponen yang terdiri atas benda mati. Seluruh komponen biotik dalam suatu ekosistem membentuk komunitas. Dengan demikian, ekosistem dapat diartikan sebagai kesatuan antara komunitas dengan lingkungan abiotiknya.
1. Komponen Biotik
Berdasarkan caranya memperoleh makanan di dalam ekosistem, organisme anggota komponen biotik dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Produsen, yang berarti penghasil. Produsen merupakan organisme yang mampu menghasilkan zat makanan sendiri (autotrof) melalui fotosintesis. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah tumbuhan hijau atau tumbuhan yang mempunyai klorofil. Produsen ini kemudian dimanfaatkan oleh organisme-organisme yang tidak bisa menghasilkan makanan (heterotrof) yang berperan sebagai konsumen.
b. Konsumen, yang berarti pemakai, yaitu organisme yang tidak dapat menghasilkan zat makanan sendiri tetapi menggunakan zat makanan yang dibuat oleh organisme lain. Organisme yang secara langsung mengambil zat makanan dari tumbuhan hijau adalah herbivora. Oleh karena itu, herbivora sering disebut konsumen tingkat pertama. Karnivora yang mendapatkann makanan dengan memangsa herbivora disebut konsumen tingkat kedua. Karnivora yang memangsa konsumen tingkat kedua disebut konsumen tingkat ketiga dan seterusnya. Proses makan dan dimakan di dalam ekosistem akan membentuk rantai makanan. Perhatikan contoh sebuah rantai makanan ini: daun berwarna hijau (Produsen) –> ulat (Konsumen I) –> ayam (Konsumen II) –> musang (Konsumen III) –> macan (Konsumen IV/Puncak).
Dalam ekosistem, banyak proses rantai makanan yang terjadi sehingga membentuk jaring-jaring makanan (food web) yang merupakan kumpulan dari beberapa rantai makanan.
c. Dekomposer atau pengurai. Dekomposer adalah jasad renik yang berperan menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme yang telah mati ataupun hasil pembuangan sisa pencernaan. Dengan adanya organisme pengurai, organisme akan terurai dan meresap ke dalam tanah menjadi unsur hara yang kemudian diserap oleh tumbuhan (produsen). Selain itu aktivitas pengurai juga akan menghasilkan gas karbon dioksida yang akan dipakai dalam proses fotositesis.
2. Komponen Abiotik
Komponen abiotik merupakan komponen tak hidup dalam suatu ekosistem. Komponen abiotik sangat menentukan jenis makhluk hidup yang menghuni suatu lingkungan. Komponen abiotik banyak ragamnya, antara lain: tanah, air, udara, suhu, dan lain-lain.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.
c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.
d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. . Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.
e. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.
f. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

Musim di Dunia

Musim yang kita kenal di dunia saat ini ada 4 macam musim.. biasanya ada di iklim sedang antara belahan dunia utara dan selatan. Musim- musim itu antara lain:

1. Musim Semi : Di belahan utara terjadi antara bulan Februari hingga April. Di belahan Selatan terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Ciri-ciri terjadi musim Semi ialah : Tumbuhan yang rontok akibat salju berubah menjadi indah. Hawa di musim semi 60% panas dan 40 % dingin. Hewan yang ada di musim itu sering bermunculan dari sarangnya dan melakukan aktivitasnya. Dan sering juga mengalami cuaca hujan. Musim semi adalah satu dari empat musim di daerah nontropis, peralihan dari musim dingin ke musim panas.
Di belahan utara bumi, musim semi dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni , sementara di belahan selatan bumi musim semi dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember .


Pohon mulai tumbuh dan muncul daun- daun baru

di Jepang, orang- orang berpiknik di bawah pohon sakura yang baru mekar pada awal musim semi.


2. Musim Panas : Dibelahan utara terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Di belahan Selatan terjadi antara bulan November hingga Januari. Ciri-ciri terjadinya musim Panas ialah : Tumbuhan yang indah berubah menjadi tumbuhan biasa. Hawa di musim panas 80% panas dan 20 % dingin. Hewan yang ada di musim itu melakukan aktivitasnya. Dan terkadang akan terjadinya badai angin yang kencang dan juga hujan yang adda di musim tersebut.Musim panas adalah salah satu musim di negara berhawa sedang. Tergantung letak sebuah negara, musim panas dapat terjadi pada waktu yang berbeda-beda.

Di belahan utara bumi, musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September, sementara di belahan selatan bumi musim panas dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret.

Di banyak negara, musim panas adalah musim liburan sekolah. Pada musim ini orang-orang suka pergi ke pantai untuk berjemur. Selain itu, pada musim panas buah-buahan dan tumbuh-tumbuhan umumnya sedang pada masa pertumbuhan penuhnya.


pada musim panas, orang- orang biasa pergi ke pantai untuk menikmati laut dan mandi matahari.


3. Musim Gugur : Dibelahan utara terjadi antara bulan Agustus hingga Oktober. Dibelahan Selatan terjadi antara bulan Februari hingga April. Ciri-ciri terjadinya musim Gugur ialah : Tumbuhan yang biasa berubah menjadi layu dan mulai rontok. Hawa di musim gugur 60% dingin dan 40 % panas. Hewan yang ada di musim itu memulai persiapan untuk kembali ke sarangnya. Dan terkadang dalam musim gugur terjadi cuaca yang seakan akan gelap dan suasan warna di musim itu sedikit berwarna orange.Musim gugur adalah salah satu dari empat musim di daerah beriklim sedang, masa peralihan dari musim panas ke musim dingin.

Dalam zona beriklim sedang, musim gugur adalah musim di mana kebanyakan tumbuhan dipanen atau ditunai, dan pohon deciduous melepas daun-daun mereka. Dia juga merupakan musim di mana hari-hari bertambah pendek dan dingin (terutama di latituda utara), dan peningkatan presipitasi di beberapa bagian dunia.

Di belahan utara bumi, musim gugur dimulai sekitar tanggal 23 September hingga 21 Desember, sementara di belahan selatan bumi musim gugur dimulai sekitar tanggal 21 Maret hingga 21 Juni.

Secara Astronomi,Bumi mulai dengan equinox autumnal dan berakhir pada titik balik matahari.Namun, meteorologis menghitung bulan-bulan September, Oktober, dan November di belahan Utara dan Maret, April, dan Mei di belahan Selatan sebagai musim gugur. Suatu pengecualian definisi ini ditemukan di Kalender Irlandia di mana mereka masih mengikuti putaran Keltik, di mana musim gugur dihitung dari bulan-bulan Agustus, September, dan Oktober.

Meskipun hari-hari mulai memendek di bulan Juli atau Agustus di latituda utara dan dalam bulan Januari dan Februari di selatan, biasanya pada September atau Maret matahari terbenam lebih awal.

daun- daun menguning dan mulai berjatuhan pada musim gugur.

pada musim gugur, terkadang, orang- orang berkumpul untuk melihat daun- daun berguguran atau merayakan festival.

4. Musim Dingin : Dibelahan utara terjadi antara bulan November hingga Januari. Dibelahan selatan terjadi antara bulan Mei hingga Juli. Ciri-ciri terjadinya musim dingin ialah : Tumbuhan yang biasanya sudah mulai rontok dan gundul sekarang sudah mulai menjadi ditimbuni salju-salju. Hawa di musim dingin 80% dingin dan 20 % panas. Hewan yang ada di musim itu tertidur di sarangnya atau melakukan aktivitasnya di dalam sarang. Dan seringnya di musim tersebut sering terjadi hujan salju dan terkadang terjadi badai salju. Fenomena yang terkadang terjadi dimusim dingin ialah terjadinya Aurora di langit-langit. Musim dingin atau musim salju ialah saat paling dingin di bumi. Merupakan salah satu dari 4 musim di negeri-negeri yang beriklim subtropis dan sedang.
Di belahan utara bumi, musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Desember hingga 21 Maret, sementara di belahan selatan bumi musim dingin dimulai sekitar tanggal 21 Juni hingga 23 September.


orang- orang pada musim ini, melakukan berbagai olahraga salju. contoh nya, ski, ice skating,

Sebab-sebab Terjadinya Gejala Alam

Gejala alam di Indonesia terjadi karena berbagai sebab di antaranya wilayah Indonesia yang dilintasi oleh dua jalur pegunungan yaitu Pegunungan Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania yang menyebabkan banyak gunung berapi. Aktivitas
gunung berapi menyebabkan terjadinya gempa vulkanik, sedangkan pergeseran lempeng benua menyebabkan gempa tektonik. Bila pusat gempa terjadi di lautan maka akan terjadi badai tsunami. Iklim di Indonesia menyebabkan angin musim yang kadangkadang bisa terjadi angin topan, sedangkan curah hujan yang terjadi menyebabkan banjir dan tanah longsor.

a. Gunung Meletus
Letusan gunung berapi terjadi apabila magma naik melintasi kerak bumi dan muncul di atas permukaan. Pada dasarnya, gunung berapi terbentuk saat pertama kali magma meletus ke permukaan. Setelah magma terbentuk, sebuah gunung berapi akan terus meletus selama masih banyak magma yang terkandung di dalamnya. Jarak antara satu letusan dengan letusan yang lain membutuhkan waktu yang relatif lama.

b. Gempa Bumi
Gempa bumi yang dibedakan menurut penyebab kejadiannya memiliki sebab masing-masing sesuai dengan nama dan jenis
gempa tersebut.

1) Gempa bumi tektonik
Gempa ini disebabkan oleh adanya pergeseran kerak bumi. Gempa bumi tektonik terjadi akibat pelepasan tenaga dari pergeseran lempeng-lempeng tektonik di permukaan bumi. Lempeng tektonik adalah suatu bagian kerak bumi yang sangat
keras. Di bawahnya terdapat lapisan bumi yang lebih lunak sehingga lempeng-lempeng ini seolah-olah terapung. Beberapa
ahli menyatakan bahwa lempengan-lempengan ini selalu bergerak menjauh, bergesekan, atau bertabrakan satu sama lain. Menurut para ahli geologi, Indonesia adalah gugusan pulau yang mengapung di kerak bumi yang dikepung oleh lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia, dan lempeng Pasifik.
2) Gempa bumi vulkanik
Gempa ini disebabkan adanya aktivitas gunung berapi yang akan meletus. Gempa bumi terjadi ketika gunung api akan meletus, pada saat letusan, dan beberapa waktu setelah letusan utama. Jadi, timbulnya gempa hanya ada di sekitar gunung berapi.
3) Gempa tanah runtuh
Gempa tanah runtuh adalah gempa yang mengiringi bagian gua yang roboh, misalnya gua kapur atau lorong pertambangan yang lapuk. Gempa ini hanya terjadi di sekitar runtuhnya tanah tersebut.
c. Tsunami
Tsunami adalah serangkaian gelombang yang terbentuk karena gempa atau letusan gunung berapi di bawah laut atau di daratan dekat pantai. Beberapa gelombang tsunami biasanya cukup kecil, tetapi bisa menjadi sangat besar hingga menyebabkan banjir dan kerusakan saat gelombang tersebut menghantam pantai. Nama tsunami diambil dari bahasa Jepang yang artinya gelombang pelabuhan. Tsunami tercipta saat permukaan dasar laut bergerak naik turun di sepanjang patahan selama gempa terjadi atau saat bagian gunung berapi yang meletus runtuh ke dalam laut. Tsunami juga tercipta saat gempa atau letusan terjadi di daratan dekat pantai. Saat terjadi gelombang tsunami di laut lepas, gelombang ini tidak lebih besar dari gelombang normal tetapi lebih cepat lajunya. Gelombang ini menyebar ke segala arah dengan kecepatan yang menakjubkan sekitar 800 km/jam. Seperti gelombang lainnya, ketika gelombang tsunami memasuki air dangkal, maka kecepatannya akan menurun tetapi ketinggiannya bertambah tinggi. Perlu kalian ingat lagi, bahwa gelombang tsunami ini melintas dengan sangat cepat. Ketika kecepatannya berkurang maka ketinggiannya naik secara dramatis hingga dapat membentuk dinding air yang begitu tinggi dan menghantam pantai. Beberapa gelombang tsunami dapat mencapai ketinggian 30 hingga 50 meter. Ketinggian gelombang tsunami juga tergantung dari bentuk pantai dan kedalaman pantai. Tetapi kalian tidak perlu khawatir, tidak semua gempa dan letusan gunung berapi menyebabkan tsunami dan tidak semua tsunami berupa gelombang raksasa.
d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas. Hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti dan dalam jangka waktu yang relatif lama. Selain itu, penyebab terjadinya banjir juga karena ulah manusia sendiri. Penebangan pohon-pohon di hutan secara liar, pembangunan vila-vila di pegunungan atau membuang sampah di sungai dapat menimbulkan bencana banjir. Pohon-pohon sangat berguna untuk menahan air hujan agar tidak langsung ke pemukiman. Akar-akar pohon akan menyerap air hujan sehingga air yang mengalir ke daratan sedikit. Jika tidak ada pohon di hutan maka air hujan langsung menuju ke pemukiman dalam jumlah besar sehingga air meluap. Begitu pula ketika sungai penuh dengan sampah dan banyak pemukiman kumuh di sekitarnya, maka sungai akan mengecil dan tidak mampu menampung debit air yang banyak dari pegunungan sehingga air meluap di pemukiman penduduk.

e. Angin Topan
Angin topan adalah udara yang bergerak dari tekanan udara maksimum ke tekanan udara minimum. Penyebab terjadinya
angin topan adalah karena adanya pergerakan udara yang sangat kencang. Tiupan angin topan mampu merobohkan berbagai bangunan dan merobohkan pohon.
f. Tanah Longsor
Longsor terjadi saat lapisan bumi paling atas dan bebatuan terlepas dari bagian utama gunung atau bukit. Hal ini biasanya
terjadi karena curah hujan yang tinggi, gempa bumi, atau letusan gunung api. Longsor dapat terjadi karena patahan alami dan karena faktor cuaca pada tanah dan bebatuan. Ketika longsor berlangsung lapisan teratas bumi mulai meluncur deras pada lereng. Jumlah tanah yang besar dari luncuran tanah dan lumpur inilah yang merusak rumah-rumah, menghancurkan bangunan yang kokoh dalam hitungan detik. Meskipun tanah longsor merupakan gejala alam tetapi ada kegiatan manusia yang mampu menyebabkan gejala alam tanah longsor. Seperti penebangan pepohonan secara liar di daerah lereng, penambangan bebatuan dan tanah yang mampu menimbulkan ketidakstabilan lereng, pemompaan dan pengeringan air tanah yang menyebabkan turunnya level air tanah.

Peristiwa Alam di Indonesia

Gejala alam atau peristiwa alam adalah suatu keadaan atau peristiwa yang tidak biasa, yang ditimbulkan oleh alam. Di Indonesia sering terjadi gejala atau peristiwa alam. Gejala atau peristiwa alam antara lain gunung meletus, banjir, gempa bumi, angin topan, tsunami, dan tanah longsor. Gejala alam ini timbul disebabkan oleh alam,tetapi ada juga gejala alam yang disebabkan oleh ulah manusia yang tidak bertanggung jawab.

1. Macam-macam Gejala Alam yang Terjadi di Indonesia

a. Gunung Meletus
Di Indonesia terdapat banyak gunung berapi yang masih aktif. Perlu kalian ketahui bahwa hanya gunung berapi yang masih aktif yang dapat meletus. Mengapa gunung berapi dapat meletus? Gunung berapi meletus karena terjadi gerakan magma dari perut bumi dan keluar melalui permukaan bumi. Gunung api yang pernah meletus antara lain Gunung Kelud, Gunung Galunggung, Gunung Agung, Gunung Merapi, dan lain-lain.

b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran atau goncangan yang terjadi karena pergeseran lapisan bumi yang berasal dari bawah permukaan bumi. Faktor pemicu terjadinya gempa adalah pergeseran lapisan bawah bumi dan letusan gunung yang dahsyat. Gempa bumi datangnya tidak mampu diprediksi sebelumnya. Kejadiannya begitu cepat dengan dampak yang begitu hebatnya. Akibat yang ditimbulkannya pun sangat luar biasa karena mencakup wilayah yang sangat luas bahkan sampai ke luar batas negara. Sifat getaran gempa bumi yang sangat kuat dan merambat ke segala arah mampu menghancurkan bangunan-bangunan yang kuat sehingga korban nyawa tidak dapat dihindarkan. Berdasarkan penyebabnya gempa bumi dibedakan menjadi:
1) Gempa bumi tektonik, yaitu gempa yang terjadi karena adanya pergeseran kerak bumi.
2) Gempa bumi vulkanik, yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung api.
3) Gempa tanah runtuh, yaitu gempa yang disebabkan karena runtuhnya tanah.
Pada pertengahan tahun 2006 terjadi gempa bumi yang hebat di Daerah Istimewa Yogyakarta. Gempa ini kekuatannya mencapai 5,9 skala richter. Kejadian tersebut menelan banyak korban jiwa karena tertimpa reruntuhan bangunan. Penduduk mengungsi ke tempat yang aman seperti di tanah lapang atau jalan-jalan besar. Mereka mendirikan tenda-tenda darurat sebagai tempat tinggal sementara.

c. Tsunami
Jika gempa bumi terjadi di daerah dekat atau dasar laut maka dapat mengakibatkan gelombang tsunami. Gelombang tsunami adalah gelombang besar yang terbentuk dari dasar laut akibat adanya gempa. Pada tanggal 26 Desember 2004 di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatra Utara terjadi gempa bumi berskala 8,9 skala richter di dasar laut yang mengakibatkan gelombang tsunami yang paling dahsyat dan merupakan bencana alam internasional. Kurang lebih 120.000 orang meninggal dunia dan hilang. Tahun 2006 tepatnya pada tanggal 16 Maret, Indonesia dilanda tsunami lagi tepatnya di daerah sekitar Pantai Pangandaran. Pada saat itu terjadi gempa bumi di dasar laut dengan kekuatan gempa sekitar 6,8 skala richter.

d. Banjir
Banjir merupakan luapan air yang melebihi batas, hal ini terjadi jika terjadi hujan secara terus menerus tanpa henti. Banjir
merupakan gejala alam yang sering melanda wilayah Indonesia. Peristiwa banjir bandang kembali menimpa ibu kota Jakarta bulan Februari 2007. Hampir seluruh wilayah Jabodetabek terendam air. Peristiwa alam ini menelan banyak korban jiwa. Beberapa korban yang mengungsi di berbagai penampungan mulai terserang penyakit.

e. Angin Topan
Angin topan merupakan pergerakan angin yang sangat kencang sehingga mampu memporak-porandakan benda-benda yang dilewatinya. Jika kekuatan angin topan tersebut besar akan mampu merobohkan rumah atau pohon-pohon yang besar. Di Indonesia terjadi pada awal tahun 2004 di daerah Batu Layar, Lombok, Nusa Tenggara Barat dan di Katon, Bali. Tahun 2006
terjadi topan Isobel yang semula hanya berupa bibit badai di sebelah selatan Kepulauan Nusa Tenggara kemudian bergerak
ke Australia.
f. Tanah Longsor
Tanah longsor merupakan gejala alam yang terjadi di sekitar kawasan pegunungan. Semakin curam kemiringan lereng satu kawasan, semakin besar kemungkinan terjadi longsor. Di Pulau Sumatra sering terjadi peristiwa tanah longsor yang menelan
korban harta benda dan jiwa.

Masa Depan Bumi Saat Matahari Berevolusi

Perubahan iklim dan pemanasan global yang terjadi akhir-akhir ini menjadi salah satu efek yang sangat signifikan dalam perubahan kondisi Bumi selama beberapa dekade dan abad ke depan. Namun, bagaimana dengan nasib Bumi jika terjadi pemanasan bertahap saat Matahari menuju masa akhir hidupnya sebagai bintang katai putih? Akankah Bumi bertahan, ataukah masa tersebut akan menjadi masa akhir kehidupan Bumi?
Bintang Raksasa Merah. Impresi artis. source : Universetoday
Milyaran tahun lagi, Matahari akan mengembang menjadi bintang raksasa merah. Saat itu, ia akan membesar dan menelan orbit Bumi. Akankah Bumi ditelan oleh Matahari seperti halnya Venus dan Merkurius? Pertanyaan ini telah menjadi diskusi panjang di kalangan astronom. Akankah kehidupan di Bumi tetap ada saat matahari menjadi Katai Putih?
Berdasarkan perhitungan yang dilakukan K.-P. Schr¨oder dan Robert Connon Smith, ketika Matahari menjadi bintang raksasa merah, ekuatornya bahkan sudah melebihi jarak Mars. Dengan demikian, seluruh planet dalam di Tata Surya akan ditelan olehnya. Akan tiba saatnya ketika peningkatan fluks Matahari juga meningkatkan temperatur rata-rata di Bumi sampai pada level yang tidak memungkinkan mekanisme biologi dan mekanisme lainnya tahan terhadap kondisi tersebut.
Saat Matahari memasuki tahap akhir evolusi kehidupannya, ia akan mengalami kehilangan massa yang besar melalui angin bintang. Dan saat Matahari bertumbuh (membesar dalam ukuran), ia akan kehilangan massa sehingga planet-planet yang mengitarinya bergerak spiral keluar. Lagi-lagi pertanyaannya bagaimana dengan Bumi? Akankah Matahari yang sedang mengembang itu mengambil alih planet-planet yang bergerak spiral, atau akankah Bumi dan bahkan Venus bisa lolos dari cengkeramannya?
Perhitungan yang dilakukan oleh K.-P Schroder dan Robert Cannon Smith menunjukan, saat Matahari menjadi bintang raksasa merah di usianya yang ke 7,59 milyar tahun, ia akan mulai mengalami kehilangan massa. Matahari pada saat itu akan mengembang dan memiliki radius 256 kali radiusnya saat ini dan massanya akan tereduksi sampai 67% dari massanya sekarang. Saat mengembang, Matahari akan menyapu Tata Surya bagian dalam dengan sangat cepat, hanya dalam 5 juta tahun. Setelah itu ia akan langsung masuk pada tahap pembakaran helium yang juga akan berlangsung dengan sangat cepat, hanya sekitar 130 juta tahun. Matahari akan terus membesar melampaui orbit Merkurius dan kemudian Venus. Nah, pada saat Matahari akan mendekati Bumi, ia akan kehilangan massa 4.9 x 1020 ton setiap tahunnya (setara dengan 8% massa Bumi).
Perjalanan evolusi Matahari sejak lahir sampai menjadi bintang katai putih.
Setelah mencapai tahap akhir sebagai raksasa merah, Matahari akan menghamburkan selubungnya dan inti Matahari akan menyusut menjadi objek seukuran Bumi yang mengandung setengah massa yang pernah dimiliki Matahari. Saat itu, Matahari sudah menjadi bintang katai putih. Bintang kompak ini pada awalnya sangat panas dengan temperatur lebih dari 100 ribu derajat namun tanpa energi nuklir, dan ia akan mendingin dengan berlalunya waktu seiring dengan sisa planet dan asteroid yang masih mengelilinginya.

Kamis, 09 Februari 2012

Tata Surya


Alam adalah suatu hal yang sangat menarik untuk kita pelajari....
Contohnya saja Tentang tata surya. Tata surya adalah ilmu yang mempelajari tentang alam jagad raya ini seperti adanya planet dan anggota tata surya lainnya. Semua planet melakukan rotasi dan revolusi mengelilingi matahari. Dan seperti kita ketahui matahari juga bintang yang menjadi pusat tata surya kita.Susunan tata surya kita terdiri atas matahari, delapan planet yaitu : Merkurius, Venus, Bumi, Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Ada juga satelit-satelit pengiring planet, komet, asteroid, dan meteoroid. Perputaran benda langit mengelilingi matahari disebut dengan revolusi dengan garis edar yang berbentuk elips. Selain berevolusi benda-benda langit juga berputar pada porosnya atau yang disebut dengan rotasi.

Contoh benda-benda langit
Matahari




KOMET




PLANET